DASAR SENI & PRODUKSI AUDIO VISUAL

Bagi anda yang tertarik dengan dunia seni yang utuh, mungkin menekuni seni audio visual adalah jawabannya. Dimana-mana kita dapat menjumpai hasil dari seni audio visual sekarang. Karena kebanyakan orang sekarang lebih menikmati pertunjukkan yang dapat dinikmati dengan cara dilihat dan didengarkan secara bersamaan.   

Seni audio visual memiliki 2 kata kunci, ialah audio dan visual. Seni audio ialah suatu karya yang menonjolkan penggunaan indra pendengaran dalam menikmati wujud seninya. Salah satu seni audio ialah Seni music, seni per-sastra-an, dan seni suara. Kesamaan dari ketiga seni tersebut adalah menampilkan nilai seni yang terdapat pada pembawaan suara yang akan memukau indra pendengaran para penikmatnya. Contoh seni music seperti penampilan band, atau orchestra classic. Untuk seni sastra dapat ditemukan di pertunjukkan pembacaan puisi atau pidato.
Berbeda dengan seni audio yang memanfaatkan indra pendengaran, seni yang melibat indra penglihatan untuk menikmatinya disebut seni visual. Berupa seni dua maupun tiga dimensi ialah contoh bentuk seni visual. Contoh seni visual dua dimensi adalah lukisan atau poster yang dapat ditemui dalam seni lukis maupun seni lainnya yang tidak memiliki nilai volume pada karya seninya. Sedangkan seni visual tiga dimensi ialah seni yang terdiri dari volume ruang dan wujud yang Nampak seperti nyata saat dilihat dari sudut mana saja, seperti seni patung. Selain itu pantomime juga merupakan seni visual karena masih bisa dinikmati hanya dengan gerakan yang dapat dilihat tanpa suara yang melengkapinya.
Selanjutnya seni audio visual ialah seni yang lengkap yaitu bisa dinikmati berdasarkan audio atau indra pendengaran kemudian juga sekaligus visual atau indra penglihatan. Seni yang satu ini jelas menjadi terobosan baru dan menutupi kelemahan seni-seni yang sebelumnya. Contoh dari seni audio visual adalah seni tari yang menunjukkan gerakan indah disertai seni music yang mendukungnya. Dan seni drama yang mempertontonkan seni berakting bersamaan dengan efek suara yang melengkapi.
Yang menjadi dasar dalam seni audio visual ialah kemampuan dalam mengolah gerak yang dapat menggunakan mata sebagai media melihatnya dan suara ataupun music yang dapat dinikmati. Jika telah menguasai kedua kemampuan tersebut maka menciptakan seni audio visual dengan tren baru sangatlah mudah dan menjamin. Karena pada dasarnya audiovisual memanfaatkan teknik olah suara dan gerak untuk memperoleh apresiasi dari penikmat dan apresiator seni audio visual.
Seni audio visual yang paling sering nikmati adalah teater ataupun film. Pada film sisi audio visual yang diberikan sangat lengkap dan beraturan. Terdapat seni gerak, seni drama dan teater, seni music dan penambahan seperti efek cahaya dan cuaca. Saat ini bentuk seni audio visual sudah sangat beragam. Tidak usah memakai banyak pengeluaran seperti untuk memproduksi suatu film. Karya anak-anak bangsa yang memanfaatkan berbagai barang yang diubah menjadi property yang memadai dengan harga terjangkau. Dan tempat pertunjukkan seni juga tak perlu mewah seperti dijalanan maupun balai desa.
Nilai estetika pada seni audio visual terletak pada keindahan dan keselarasan antara pertunjukkan audionya dan visualnya. Seperti kecocokan antara perpindahan badan dan music yang menemaninya. Sehingga ketika seseorang melihatnya maka akan tumbuh rasa kagum dan memberikan apresiasi baik pada si seniman.
Mempelajari seni audio visual sangat menguntungkan dan menjamin. Jadi tidak ada salahnya menekuni dunia seni audio visual lebih dalam. Dan menciptakan seni yang dapat menggantikan suatu hal.
Pengertian Seni Audio (Auditory Art) Seni audio adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra pendengaran (telinga). Contoh seni audio adalah sebagai berikut:
Seni musik, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada. Misalnya, pertunjukan gamelan atau piano.
Seni sastra, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui kata. Misalnya, pembacaan puisi atau drama.
Seni suara, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada dan kata. Misalnya, pertunjukan band.

Pengertian Seni Visual (Visual Art) Seni visual adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan (mata). Contoh seni visual antara lain sebagai berikut.
Seni dua dimensi yang meliputi garis, cahaya, warna, bentuk, dan gerak. Misalnya, seni lukis, seni grafis, dan sinematografi.
Seni tiga dimensi yang meliputi ruang dan wujud yang bisa dicoba. Misalnya, seni patung, arsitektur, seni tari, dan pantomim.

Pengertian Seni Audiovisual (Auditory Visual Art) Seni audiovisual yaitu seni yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran dan penglihatan. Contoh seni audiovisual antara lain sebagai berikut.
Seni tari merupakan perpaduan gerak dan nada.
Seni drama merupakan perpaduan gerak, kata, dan visual.
Seni opera merupakan perpaduan gerak, nada, dan visual.

Jenis-jenis Audio Visual

Adapun jenis-jenis media audio visual ialah sebagai berikut :

1). Audio-Visual Murni

Audio-visual murni atau biasa disebut juga dengan audio-visual gerak merupakan media yang bisa menampilkan unsur suara serta gambar yang bergerak, unsur suara atau unsur gambar tersebut berasal dari sebuah sumber.

a). Film Bersuara

Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang dipakai untuk hiburan, contohnya seperti film komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Tetapi, film bersuara yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah film sebagai alat pembelajaran.

b). Video

Video merupakan suatu media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disampaikan dapat bersifat fakta maupun fiktif, dapat bersifat informative, edukatif atau bisa juga instruksional.

c). Televisi

Selain film dan video, televisi merupakan media yang menyajikan pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak didalamnya.

2). Audio-Visual tidak murni

Audio Visual tidak murni adalah media yang unsur suara dan juga gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Audio-visual tidak murni ini biasa disebut juga dengan audio-visual diam plus suara merupakan media yang menampilkan suara serta gambar diam, contoh seperti Sound slide (Film bingkai suara). Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, sebab suara dan juga rupa berada terpisah, oleh karena itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau bisa juga sebagai media visual diam plus suara.

Ciri-Ciri Audio Visual

Teknologi Audio visual merupakan cara untuk menghasilkan atau menyajikan materi yakni dengan memakai mesin-mesin mekanis dan juga elektronik untuk menyampaikan pesan-pesan audio dan juga visual. Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan penggunaan perangakat keras dalam proses belajar, conohnya seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Ciri-ciri utama teknologi media audio visual ialah sebagai berikut :
1). Biasanya bersifat linier.
2). Biasanya menyajikan visual yang dinamis.
3). DIpakai dengan cara yang sudah titerapkan sebelumnya oleh perancang maupun pembuatnya.
4). Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
5). Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
6). Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.

Fungsi Audio Visual

Fungsi media dalam pembelajaran dalam konteks komunikasi mempunyai fungsi yang sangat luas yaitu sebagai berikut :

1). Fungsi edukatif

Menyampaiakan pengaruh yang bernilai pendidikan, mendidik siswa serta masyarakat agar berfikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna dan mengembangkan serta memperluas cakrawala berpikir siswa.

2). Fungsi social

Menyampaikan informasi autentik dalam berbagai bidang kehidupan dan juga konsep yang sama pada setiap orang supaya dapat memperluas pergaulan, pengenalan, pemahaman tentang orang dan adat istiadat serta cara bergaul.

3). Fungsi ekonomis

dengan menggunakan media pendidikan pencapaian tujuan bisa dilakukan dengan efisien, penyampaian materi bisa menekan sedikit mungkin pemakaian biaya, tenaga, serta waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian tujuan.

4). Fungsi budaya

memberikan perubahan-perubahan dalam segi kehidupan manusia, bisa mewariskan dan juga meneruskan unsur-unsur budaya serta seni yang ada di masyarakat.

Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual

Secara umum media audio visual memiliki kelebihan serta kekurangan ialah sebagai berikut:

1). Kelebihan media audio visual

a). Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (Dalam bentuk kata-kata, tertulis ayau lisan belaka).
b). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

2). Kekurangan media audio visual

a). Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio visual cendrung tetap di tempat.
b). Biaya pengadaan media audio visual relative mahal.
c). Jika guru tidak bisa berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi serta suaranya saja.

Manfaat Audio Visual

Berikut dibawah ini manfaat menggunakan audio visual
1). Mempermudah dalam menyajikan serta menerima pembelajaran maupun informasi serta bisa menghindarkan salah pengertian.
2). Mendorong rasa keingin tahuan , hal ini disebabkan karena sifat audio visual yang menarik dengan gambar yang dibuat semenarik mungkin membuat anak tertarik serta memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak.
3). Memastikan pengertian yang diperoleh sebab selain dapat menampilkan gambar, grafik, diagram maupun cerita. Sehingga mengekalkan pengertian. Pembelajaran yang diserap melalui penglihatan (visual) sekaligus dengan pendengaran (audio) bisa mempercepat daya serap anak didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
4). Tidak membosankan, maksudnya ialah karena sifatnya yang variatif, siswa dalam pembelajaran tidak merasa bosan, karena sifatnya yang beragam film, tiga dimensi atau empat dimensi, dokumenter dan yang lainnya. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif tidak tidak membosankan para siswa.

Pengertian Komunikasi Audio
Komunikasi Audio adalah Komunikasi yang terjadi antar sistem dalam bentuk suara, yang ditransmisikan kedalam bentuk jaringan.
Komunikasi ini bisa terjadi dalam 2 perangkat atau lebih, namun biasanya terjadi dalam 2 perangkat, yang diantara perangkat satu dengan yang lainnya saling terhubung oleh jaringan, Baik jaringan lokal maupun luar.

Macam - Macam Komunikasi Audio
Dalam komunikasi audio tentunya terdapat berbagai macam audio yang dapat kita ketahui, biasanya ada 4 macam, yaitu:
  1. Audio Streaming adalah Jenis audio yang langsung diputar di Internet, Hal ini tentu berbeda dengan yang didownload atau disimpan terlebih dahulu lalu diputar. Contoh web atau aplikasi yang menyediakan audio streaming adalah Jango, iHeart, Spotify, Joox, dan lainnya.
  2. Audio Visual adalah perangkat sound system yang dilengkapi dengan penampilan gambar, biasanya digunakan untuk presentasi, home theater dan lain sebagainya.
  3. Audio Response adalah Suara yang dihasilkan oleh sistem baik itu komputer maupun perangkat lainnya, hal ini terjadi karena output suara yang dihasilkan itu berasal dari input tertentu, misalnya ketika memencet tombol panggilan di hp, pasti akan terdengan suara tut dan lainnya.
  4. Audio Oscillator adalah produk dari perusahaan Hewlett Packard, produk ini digunakan oleh Walt Disney Studios dalam pembuatan Film nya yang bernama Fantasia.
  5. Audio Modem Riser adalah Kartu plug-in dalam motherboard Intel yang memuat sirkuit modem atau audio, fungsi Sirkuit modem adalah mengubah data audio menjadi sebuah data lainnya seperti internet, atau data visual, sedangkan sirkuit audio adalah murni untuk menerima data audio.

Perangkat - Perangkat Komunikasi Audio
  1. Audio CODEC : melakukan fungsi kompresi sinyal audio untuk penghematan bandwidth
  2. Audio Controller : melakukan fungsi kontrol terhadap pengaruh akustik yang tidak dikehendaki dari speaker terhadap mikropon seperti suara mencuit, echo dan lain-lain.
  3. Mikropon & Speaker : merupakan perangkat input/output dalam sistem audio Sedangkan komunikasi audio adalah komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan lambang verbal atau bahasa yang disampaikan secara lisan.

    Jenis - Jenis format Audio
    1. MP3 atau MPEG 1/2 Audio Layer 3
    Mp3 adalah format audio yang paling populer pada saat ini. Format ini menggunakan algoritma audio lossy compression yang dapat mengurangi ukuran file. Mp3 dikembangkan di Jerman fraunhofer Institute dan berbasis format MPEG.
    2. AIFF dan AIFC (Audio Interchange File Format)
    AIFF adalah format file yang tidak dikompres yang dikembangkan oleh Apple pada Machintosh dan Platform Unix
    3. Ogg dan Ogg Vorbis
    Ogg adalah format multimedia gratis yang dirancang untuk streaming dan penyimpanan yang sangat efisien. Ogg dikembangkan oleh Xiph.org Foundation. Begitu juga Ogg Vorbis yang berupakan codec audio gratis
    4. WAV
    WAV adalah standart audio yang dikembangkan oleh microsoft dan IBM. WAV adalah format utama untuk menyimpan data audio pada windows dan menggunakan metode yang sama dengan AIFF untuk menyimpan data. WAV menggunakan teknik pulse-code modulation(PCM)yang tidak dikompres.
    5. AAC atau Advance Audio Codec
    AAC adalah sistem lossy compression untuk file audio yang dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group untuk menggantikan MP3 yang mempunyai kelebihan yaitu kompresi lebih effisien dan kualitas suara audio yang lebih baik dan mendukung audiomultichannel.
    6. WMA (Windows Media Audio)
    WMA adalah codec untuk lossy compression yang dikembangkan oleh microsoft untuk menyaingi mp3. Akan tetapi sementara ini Microsoft memposisikan WMA bersaing dengan AAC. WMA juga menggunakan sistem Digital Rights Management seperti AAC untuk proteksi penggandaan dan membatasi pemutaran pada PC atau perangakat tertentu
    7. Real Audio
    real Audio adalah codec audio yang dikembangkan oleh Real Networks pada tahun 1995. Codec ini awalnya hanya digunakan untuk transmisi bandwitch yang rendah. Real Audio banyak digunakan oleh station radio untuk streaming program-program via internet secara realtime.

    Contoh Komunikasi Audio
    Terdapat berbagai produk dengan cara kerja komunikasi audio, contohnya seperti Telepon, Radio, dan Tape Recorder
    • Telepon adalah Sebuah alat yang dimana harus terdapat 2 perangkat agar komunikasi dapat berjalan, telepon menggunakan sinyal, gelombang radio yang diubah ke data audio.
    • Radio Jika telepon membutuhkan 2 perangkat agar terhubung, maka radio cukup satu, karena radio hanya bisa bertindak sebagai client (penerima data) dan tidak bisa menjadi server (pengirim data), untuk server sendiri membutuhkan alat khusus yang membuat frekuensi audio agar bisa memancarkan sinyal radio dan dapat diterima oleh radio


    1.Pengertian dan Sejarah Mikrofon
    Microphone atau dalam dalam bahasa Indonesia disebut dengan Mikrofon adalah suatu alat atau komponen Elektronika yang dapat mengubah atau mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik (Sinyal Audio). Microphone (Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang berfungsi sebagai komponen atau alat pengubah  satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Setiap jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma (Diaphragm).
    Mikrofon pertama kali digunakan dengan telepon, selanjutnya digunakan dalam pemancar radio. Sir Charles Wheatston merupakan orang pertama yang mengkonversi mikrofon.
    Sir Charles Wheatston
     Dan pada tahun 1876, Emile Berliner menemukan mikrofon pertama yang digunakan sebagai pemancar suara telepon.
    Emile Berliner
     Di US Centennial Exposition, Emile Berliner melihat perusahaan Bell menujukan dan terinspirasi untuk menemukan cara-cara untuk meningkatkan kualitas telepon yang baru di ciptakan. Bell Thelepon Company sangat terkesan dengan mikrofon penemuan Berliner, dan membeli hak paten dari penemuannya itu seharga $ 50.000. pada tahun 1878, David Edward Hughes menciptakan model mikrofon karbon yang kemudian dikembangkan pada tahun 1920-an. Mikrofon hughes ini merupakan model awal mikrofon karbon yang digunakan sampai saat ini. Pada tahun 1942, mikrofon pita diciptakan untuk alat dalam penyiaran radio. Pada tahun 1970-an mikrofon diproduksi hampir satu miliar produksi setiap tahunnya.
    Microphone atau Mikrofon merupakan komponen penting dalam perangkat Elektronik seperti alat bantu pendengaran, perekam suara, penyiaran Radio maupun alat komunikasi lainnya seperti Handphone, Telepon, Interkom, Walkie Talkie serta Home Entertainment seperti Karaoke. Pada dasarnya sinyal listrik yang dihasilkan Microphone sangatlah rendah, oleh karena itu diperlukan penguat sinyal yang biasanya disebut dengan Amplifier. Untuk mengenal lebih jauh dengan Microphone yang hampir setiap hari kita gunakan ini. Berikut ini adalah penjelasan cara kerja microphone (mikrofon) secara singkat :
    1. Saat kita berbicara, suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju ke Microphone.
    2. Dalam Microphone, Gelombang suara tersebut akan menabrak diafragma (diaphragm) yang terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. Diafragma akan bergetar sesuai dengan gelombang suara yang diterimanya.
    3. Sebuah Coil atau kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian belakang diafragma akan ikut bergetar sesuai dengan getaran diafragma.
    4. Sebuah Magnet kecil yang permanen (tetap) yang dikelilingi oleh Coil atau Kumparan tersebut akan menciptakan medan magnet  seiring dengan gerakan Coil.
    5. Pergerakan Voice Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.
    6. Sinyal Listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier (Penguat) atau alat perekam suara.

      2. Jenis-Jenis Mikrofon
    Berdasarkan Teknologi atau Teknik Konversinya dari Energi Akustik (Suara) menjadi Energi Listrik, Mikrofon dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut :
    1. Dynamic Microphone, yaitu Microphone yang bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnetik.
    2. Condenser Microphone, yaitu Microphone yang diafragmanya terbuat dari bahan logam dan digantungkan pada pelat logam statis dengan jarak yang sangat dekat sehingga keduanya terisolasi menyerupai sebuah Kapasitor. Condenser Microphone disebut juga Capacitor Microphone.
    3. Electret  Microphone, yaitu Microphone jenis Condenser yang memiliki muatan listrik sendiri sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
    4. Ribbon Microphone, yaitu Microphone yang menggunakan pita tipis dan sensitif yang digantungkan pada medan magnet.
    5. Crystal Microphone atau Piezoelektris Microphone, yaitu Microphone yang terbuat dari Kristal Aktif yang dapat menimbulkan tegangan sendiri ketika menangkap getaran sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.



      3. C
      ara Kerja Microfon
    Perinsip kerja mikrofon menjelaskan tipe tranducer yang berada di dalam mikrofon tersebut. Transducer adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam kaitannya dengan mikrofon, tranducer mengubah energi akustik (suara) menjadi energi listrik. Menurut cara kerjannya, ada banyak tipe mikrofon, seperti: dynamic Microfon dan Condenser mikrofon.
    Dinamic mikrofon menggunakan diafragma/voice coil/susunan magnet yang berfungsi sebagai generator/ pembangkit sinyal listrik yang di-drive oleh suara yang masuk. Gelombang suara masuk ke sebuah membran plastik tipis yang disebut diafragma sehingga diafragma tersebut bergetar. Sebuah kumparan kawat kecil (voice coil) ditempelkan pada bagian belakang diafragma dan sama-sama ikut bergetar juga ketika diafragma bergetar. Voice coil dikelilingi oleh medan magnet yang tercipta oleh  sebuah magnet permanen kecil. Pergerakan voice coil di medan magnet ini akan mengakibatkan terbentuknya sinyal elektrik.
    Dynamic mic memiliki konstruksi yang sederhana dan juga termasuk ekonomis. Di samping itu, dynamic mic juga tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur yang esktrim atau kelembaban dan dapat mengakomodasi SPL yang cukup tinggi tanpa overload. Meskipun demikian, respon frekuensi dan sensitivitas dari dynamic mic terbatas, khususnya pada frekuensi tinggi. Dynamic mic merupakan tipe yang sangat umum digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk di dalam sound system gereja. Dynamic mic tidak dapat dibuat dalam bentuk yang kecil tanpa mengurangi sensitivitasnya.

    Condenser microphone bekerja berdasarkan diafragma/susunan backplate yang mesti tercatu oleh listrik membentuk sound-sensitive capacitor. Gelombang suara yang masuk ke microphone menggetarkan komponen diafragma ini. Diafragma ditempatkan di depan sebuah backplate. Susunan elemen ini membentuk kapasitor yang biasa disebut juga kondenser. Kapasitor memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan atau tegangan. Ketika elemen tersebut terisi muatan, medan listrik terbentuk di antara diafragma dan backplate, yang besarnya proporsional terhadap ruang (space) yang terbentuk diantaranya. Variasi dari lebar space antara diafragma dan backplate terjadi karena pergerakan diafragma relatif terhadap backplate sebagai akibat dari adanya tekanan suara yang mengenai diafragma. Hal ini menghasilkan sinyal elektrik sebagai akibat dari suara yang masuk ke kondenser mikrofon.

    Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kerja condenser mic memerlukan muatan listrik. Terkait dengan hal tersebut, ada tipe condenser mic yang memiliki muatan permanen, ada juga yang menggunakan sumber catu daya eksternal untuk mengisi muatannya. Dalam hal ini, sumber catu daya eksternal

    Jika dibandingkan terhadap dynamic mic, condenser mic lebih kompleks dan lebih mahal. Condenser dapat dibuat dengan sensitivitas yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan suara yang lebih smooth, lebih natural, khususnya pada frekuensi tinggi. Dengan kondenser, lebih mudah untuk mencapai respon frekuensi flat dan memiliki range frekuensi yang lebih luas. Satu hal lagi yang membedakan dari dynamic mic adalah condenser mic dapat dibuat sangat kecil tanpa banyak mengurangi kinerjanya.

    Keputusan untuk menggunakan condenser atau dynamic mic bagaimanapun diambil tidak hanya berdasarkan sumber suara, tetapi berdasarkan physical setting juga. Praktisnya, penggunaan microphone harus memperhatikan untuk acara apa dan dimana mic tersebut akan digunakan. Di samping itu, apakah diinginkan hasil dengan kualitas suara yang sangat tinggi atau tidak


    Pengertian Microphone (Mikrofon) dan Cara Kerjanya – Microphone atau dalam dalam bahasa Indonesia disebut dengan Mikrofon adalah suatu alat atau komponen Elektronika yang dapat mengubah atau mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik (Sinyal Audio). Microphone (Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang berfungsi sebagai komponen atau alat pengubah  satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Setiap jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan Diafragma (Diaphragm).
    Pengertian Microphone (Mikrofon) dan cara kerjanya

    • Simbol Mikrofon dalam Rangkaian Elektronika

      Simbol Microphone (Mikrofon)

      Cara Kerja Microphone (Mikrofon)

      Pengertian dan Cara Kerja Microphone
      Microphone atau Mikrofon merupakan komponen penting dalam perangkat Elektronik seperti alat bantu pendengaran, perekam suara, penyiaran Radio maupun alat komunikasi lainnya seperti Handphone, Telepon, Interkom, Walkie Talkie serta Home Entertainment seperti Karaoke. Pada dasarnya sinyal listrik yang dihasilkan Microphone sangatlah rendah, oleh karena itu diperlukan penguat sinyal yang biasanya disebut dengan Amplifier. Untuk mengenal lebih jauh dengan Microphone yang hampir setiap hari kita gunakan ini. Berikut ini adalah penjelasan cara kerja microphone (mikrofon) secara singkat :
      1. Saat kita berbicara, suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju ke Microphone.
      2. Dalam Microphone, Gelombang suara tersebut akan menabrak diafragma (diaphragm) yang terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. Diafragma akan bergetar sesuai dengan gelombang suara yang diterimanya.
      3. Sebuah Coil atau kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian belakang diafragma akan ikut bergetar sesuai dengan getaran diafragma.
      4. Sebuah Magnet kecil yang permanen (tetap) yang dikelilingi oleh Coil atau Kumparan tersebut akan menciptakan medan magnet  seiring dengan gerakan Coil.
      5. Pergerakan Voice Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.
      6. Sinyal Listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier (Penguat) atau alat perekam suara.

      Jenis-jenis Microphone (Mikrofon)

      Berdasarkan Teknologi atau Teknik Konversinya dari Energi Akustik (Suara) menjadi Energi Listrik, Mikrofon dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut :
      1. Dynamic Microphone, yaitu Microphone yang bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnetik.
      2. Condenser Microphone, yaitu Microphone yang diafragmanya terbuat dari bahan logam dan digantungkan pada pelat logam statis dengan jarak yang sangat dekat sehingga keduanya terisolasi menyerupai sebuah Kapasitor. Condenser Microphone disebut juga Capacitor Microphone.
      3. Electret  Microphone, yaitu Microphone jenis Condenser yang memiliki muatan listrik sendiri sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
      4. Ribbon Microphone, yaitu Microphone yang menggunakan pita tipis dan sensitif yang digantungkan pada medan magnet.
      5. Crystal Microphone atau Piezoelektris Microphone, yaitu Microphone yang terbuat dari Kristal Aktif yang dapat menimbulkan tegangan sendiri ketika menangkap getaran sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar